BAB 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah :
Perusahaan adalah badan usaha yang dijalankan oleh sekelompok orang yang mempunyai tanggung jawab yang berbeda-beda tetapi mempunyai tujuan atau visi yang sama. Perusahaan sendiri dibagi menjadi 3, yaitu perusahaan jasa, perusahaan dagang, dan perusahaan manufaktur (pabrik). Yang akan kami bahas kali ini adalah perusahaan dagang. Perusahaan dagang adalah perusahaan yang dimana proses usahanya itu hanya terdiri dari 2 proses utama yaitu beli ke supplier kemudian jual ke customer tanpa melakukan proses produksi. Setiap peruasahaan dagang memiliki sistem informasi yang berbeda-beda, baik dalam pelaporan, pengadaan barang, pencatatan barang masuk, barang keluar, dan data seorang customer dan supplier.
Perusahaan yang mempunyai sistem informasi yang bagus adalah perusahaan yang dapat memenangkan persaingan dengan perusahaan lain yang sejenis. Pada kenyataannya, perusahaan sekarang belum semuanya memanfaatkan sistem informasi sebagai sarana untuk menjadi perusahaan yang unggul. Suatu perusahaan yang sudah mempunyai sistem informasi belum tentu tidak bisa tersaingi oleh perusahaan lain. Itu dikarenakan mungkin sistem informasinya belum bisa menganalisa, memahami atau bahkan memvisualisasi setiap permasalahan yang ada.
Seringkali kepala perusahaan mengalami kesulitan dalam memantau barang masuk dan barang keluar, sehingga perusahaan mengalami kesulitan dalam memesan barang ke supllier ketika barang di gudang stoknya hampir habis. Masalah lainnya, perusahaan mengalami kesulitan dalam menyimpan data pembelian dan penjualan (bukti transaksi), sehingga sewaktu-waktu ketika ada komplain dari supplier atau customer, peruahaan sulit, bahkan tidak bisa menunjukkan bukti transaksi karena mungkin sudah hilang. Dalam sistem informasi ini digunakan komputer sebagai alat penyimpanan data transaksi, data supplier dan customer, dan proses pembuatan laporan pada akhir periode nantinya.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
Bagaimana merancang suatu Sistem Informasi yang dapat memeberikan masukan secara selektif dan efisien kepada perusahaan dagang tersebut.
Bagaimana data transaksi pembelian dan penjualan yang semakin bertambah setiap harinya lebih aman tersimpan dan tertata rapi dalam sebuah aplikasi.
Rumusan Masalah
Mengkaji beberapa masalah yang telah disebutkan di atas, permasalahan
yang dihadapi dapat dijabarkan sebagai berikut :
Sistem penyimpanan file transaksi pembelian penjualan, data customer, data supplier, dan data barang yang ada di gudang.
Waktu yang diperlukan untuk mencari suatu data atau informasi tertentu relatif cukup lama.
Faktor kesalahan yang dilakukan dalam proses pencatatan
Bagian gudang kesulitan dalam melakukan kontrol barang yang tersedia di gudang
Adanya keterlambatan dalam memdapatkan laporan-laporan yang dibutuhkan oleh seorang pimpinan.
Batasan Masalah
Adapun batasan masalah pada makalah yang kami buat ini adalah :
Sistem Informasi ini meliputi transaksi pembelian, retur pembelian, dan penjualan yang terdiri dari :
Data customer
Data supplier
Data Barang
Data Penjualan
Data Pembelian
Data retur pembelian
Sistem Informasi ini hanya berlaku untuk transaksi pembelian & penjualan secara tunai.
1.4 Tujuan
Adapun Tujuan yang dapat dicapai dalam merancang ”Sistem Informasi Pembelian & Penjualan” sebagai berikut :
Sistem informasi pembelian & penjualan dapat menyimpan data transaksi pembelian dan penjualan, data retur pembelian, data customer, data supplier, dan data barang yang ada di gudang.
Sistem informasi pembelian & penjualan membantu menghasilkan laporan yang valid dan tepat waktu.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian akun-akun
1. Akun Pembelian Adalah
Akun pembelian terjadi karena perusahaan membeli barang dagang dengan tujuan untuk dijual kembali. Pembelian barang dagang ini dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu pembelian tunai, pembelian kredit, pembelian sebagian tunai dan sebagian kredit.Untuk pembelian barang yang tidak untuk dijual kembali dicatat dalam akun berbeda. Pembelian selain barang dagang misalnya pembelian peralatan dicatat pada akun peralatan dan jika yang dibeli perlengkapan maka dicatat pada akun perlengkapan. Dokumen sumber yang diperoleh dari kegiatan pembelian tersebut adalah faktur atau kuitansi.
2 Akun Penjualan Adalah
Akun penjualan terjadi karena perusahaan menjual barang dagang yang diperoleh dari pemasok dan dengan tujuan untuk memperoleh laba. Penjualan dapat dilakukan dengan tunai, kredit, dan dengan sistem uang muka yang sisanya dapat diangsur, dengan diikuti syarat pembayaran dan syarat penyerahan. Dasar pencatatannya adalah faktur (jika dengan kredit) dan bukti penerimaan kas jika dengan tunai.
3. Akun Retur Pembelian
Akun retur pembelian ini terjadi karena pembeli mengembalikan sebagian barang yang telah dibeli atau ada sebagian yang rusak dan tidak cocok dengan pesanan. Jika pengembalian barang yang dibeli dilakukan secara tunai, maka penjual akan mengembalikan besarnya retur dengan tunai juga. Akan tetapi, jika pada waktu membeli barang itu dilakukan secara kredit, maka besarnya retur akan mengurangi harga fakturnya. Dasar pencatatannya berupa nota debit.
BAB III
ANALISA & PERANCANGAN SISTEM
Analisa sistem
Analisa sistem merupakan tahap yang pentig dari suatu sistem informasi,
karena merupakan tahap awal untuk mengenalisa dan mendesain permasalahan yang terjadi serta kendala-kendala yang dihadapi nantinya. Analisa yang efektif akan memudahkan pekerjaan penyusunan di tahap selanjutnya. Untuk itu diperlukan ketelitian dalam mengerjakannya.
Dokumen flow pembelian dan penjualan
Diagram berjenjang pembelian dan penjualan
Context Diagram
DFD Level 1
DFD level 2